top of page
Writer's pictureprestasiglobalid

Mengenal Apa itu Malam Nifsu Syabaan

Di antara kedua belas bulan dalam penanggalan Islam, salah satunya ada bulan Sya'ban, yakni di urutan ke delapan, dari bulan dalam kalender Islam, tepat sebelum bulan Ramadhan. Berikut ini adalah urutan lengkap dari ke 12 bulan dalam kalender Islam tersebut, yakni diawali dengan bulan Muharram, lalu bulan Safar, kemudian bulan Rabi’ul Awal dan bulan Rabi’ul Akhir, lalu dilanjutkan bulan Jumadil Awal dan bulan Jumadil Akhir, berikutnya Rajab, dan lalu bulan Sya’ban, kemudian bulan Ramadhan, dan disusul bulan Syawal, selanjutnya bulan Dzulqa’dah dan diakhiri dengan bulan Dzulhijjah. Bulan Sya’ban tersebut dikenal sebagai bulan yang penuh dengan keagungan serta kemuliaan, dan juga dikenal akan adanya malam nisfu Syaban. Lalu apa itu malam Nifsu Syabaan? Berikut ini pembahasannya lebih lanjut.


Malam Nifsu Sya’ban


Malam Nifsu Syaban adalah malam di hari ke lima belas atau tepat di pertengahan bulan Sya’ban. Malam Nifsu Syabaan ini juga sering disebut sebagai Lailatul Mubarakah atau malam keberkatan, juga sebagai Lailatul Baraah atau malam pelepasan, serta sebagai Lailatul Qismah wal taqdir atau malam pembagian serta penentuan, juga sebagai Lailatul Takfir atau malam pengkifaratan dosa, dan sebagai Lailatul Ijabah atau malam diperkenankan dan dikabulkannya doa-doa, serta sebagai Lailatul Syafaah atau malam syafaat dan malam pengampunan dosa, juga sebagai Lailatul Idil Malaikah atau malam raya malaikat, serta sebagai Lailatul Hayat atau malam yang hidup, yakni malam yang tidak akan dimatikan bagi yang menghidupkan malamnya dengan cara mengisinya dengan berbagai amal. Nabi menyarankan agar melalukan sholat malam, meski hukumnya sunnah, tidak wajib dan juga lebih banyak berpuasa di bulan Syabaan ini, termasuk puasa pada saat tengah bulan atau di malam Nifsu Syabaan ini, atau puasa Ayyamul Bidh. Terutama bagi yang masih memiliki sisa hutang puasa wajib di bukan Ramadhan di tahun lalu maka di bulan Syabaan inilah kesempatan terakhir untuk melunasinya. Puasa di bulan Sya’ban ini juga bisa menjadi sarana untuk melatih dan mempersiapkan diri guna menyongsong saat puasa wajib di bulan Ramadhan.


Keistimewaan Bulan Syabaan


Bulan Sya’ban ini kadang terabaikan. Padahal terdapat beberapa keistimewaan pada bulan Syabaan ini. Banyak peristiwa besar yang terjadi di bulan Syabaan ini. Berikut beberapa yang tercatat dalam sejarah Islam.


Turunnya ayat Alquran yang memuat tentang anjuran untuk membaca shalawat, yakni QS Al Ahzab: 56.


Rasulullah SAW juga telah menjelaskan bahwa pada setiap bulan Syabaan itulah saat catatan amal manusia diangkat ke langit oleh para malaikat pencatat amal.


Juga pada malam Nifsu Syabaan itulah terkabulnya doa nabi Muhammad setelah selama sekian lama berdoa hingga akhirnya terkabul di bulan Syabaan tersebut yakni dengan Allah ijinkan perpindahan arah kiblat dari Masjid al Aqsa beralih kembali ke Ka'bah sesuai dengan saat masa kenabian Nabi Adam, dengan turunnya QS al Baqarah: 144.


Juga merupakan saat Allah menurunkan rahmat Nya dan malaikat Nya ke dunia lalu merupakan saat mustajab terkabulnya doa dan saat penuh pengampunan dosa, ketika Allah akan mengampuni dosa seluruh manusia kecuali yang melakukan pembunuhan dan permusuhan. Jadi usahakan agar apapun pertikaian atau perselisihan yang terjadi, sudah diakhiri di saat bulan Syabaan tiba.


Pada bulan Syabaan ini terutama pada malam Nifsu Syabaan inilah maka bagi yang bersungguh-sungguh berdoa maka besar kemungkinan doanya akan dikabulkan hingga sebelum terbit fajar, juga segala kesulitan akan dimudahkan, serta kesedihan akan diangkat.


Pada malam Nifsu Syabaan tersebut juga maka air zam-zam akan ditambah jumlahnya.


Pada bulan Syabaan inilah saat dimulainya pemindahan keseluruhan takdir tiap manusia dan kejadian di dunia ini dari Lauhil Mahfuz dan hingga selesai pada saat malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. Juga termasuk dengan turunnya ketetapan Allah mengenai rejeki bagi para mahluk kepada Malaikat Mikail, yang bertugas membagikan rejeki. Maupun juga dengan urusan hal terjadinya perang atau gempa dan segala bencana kepada Malaikat Jibril. Selain itu juga dengan takdir serta urusan amal kepada Malaikat Penghulu langit dunia, serta takdir dan urusan musibah kepada Malaikat Maut.


1 view0 comments

Comments


bottom of page